Sinode
  • Beranda
  • Profil
    • Tentang Gereja Bethany
    • Visi Misi
    • Pengakuan Iman
    • Kepengurusan
    • KORDA
  • News
    • Kilas Sinode
    • Ragam Peristiwa
    • Artikel Lepas
  • Galeri
  • Pastoral
    • Pernikahan
    • E-Materi
  • Leadership
  • Gereja Lokal
  • Kontak
  • Click to open the search input field Click to open the search input field Search
  • Menu Menu

Archive for category: Leadership

Hadapi Badai Hidup

June 6, 2025/in Leadership

“Sungai-sungai telah mengangkat suaranya, sungai-sungai mengangkat bunyi hempasannya” (Mazmur 93:3)

Masalah yang datang dalam hidup kita, menurut Mazmur 93, bagaikan gelombang kejam yang melanda dan memukul jiwa serta memorak-porandakannya dengan kekuatan yang dahsyat. “Sungai-sungai telah mengangkat suaranya, sungai-sungai mengangkat bunyi hempasannya” dan suaranya memekakkan telinga (ayat 3).

Akan tetapi, pada saat mengalami badai dalam hidupnya, sang pemazmur berkata, “Daripada suara air yang besar, daripada pecahan ombak laut yang hebat, lebih hebat Tuhan di tempat tinggi” (ayat 4).

Sungguh, “Tuhan bertakhta”! Dia berpakaian kemegahan dan kekuatan. Dan, pada saat Dia bertakhta sebagai Raja di atas segala raja, Dia diangkat lebih tinggi daripada gelombang yang naik melampaui kita. Dia lebih dalam daripada kedalaman yang tidak terukur, lebih besar daripada kuatnya air bah. Petir ada di dalam tangan-Nya: “Telah tegak dunia, tidak bergoyang,” karena kekuasaan-Nya atas dunia telah didirikan sejak dahulu (ayat 1). Dia menguasai keganasan laut, “angin dan danau pun taat kepada-Nya” (Markus 4:37-41). Dia berucap sepatah kata saja dan mereka pun seketika menjadi tenang.

Setiap kita pernah merasakan persoalan begitu berat bagaikan badai yang dahsyat. Hanya saja reaksi setiap orang terhadap suatu masalah tentunya berbeda satu dengan lainnya. Ada yang lari ketakutan, ada yang berusaha menyelamatkan diri, ada yang mencoba bertahan dengan kekuatannya sendiri.

Namun bagi kita orang beriman, saat badai mengamuk dalam hidup kita, percayala kepada janji Tuhan akan kasih dan kesetiaan (Mazmur 93:5). Gelombang masalah dan kepedihan memang dapat melanda kita, tetapi kita tidak perlu takut. Dia “berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung” (Yudas 24). Dia Sanggup menolong kita. Ketika kesulitan sedang menghajar kita, Allah tak membiarkan kita sendirian.[law]

https://bethany.or.id/wp-content/uploads/2025/04/Untitled.png 480 498 Pdt Anang https://bethany.or.id/wp-content/uploads/2025/04/logo-sinode-admin-bethany-web-copy-300x87.png Pdt Anang2025-06-06 01:51:222025-06-10 06:32:09Hadapi Badai Hidup

Apapun Keadaannya Pandang Yesus

June 1, 2025/in Leadership

Cara kita memandang suatu “kondisi/ situasi” memiliki dampak yang lebih besar pada kehidupan daripada “kondisi/ situasi” itu sendiri. Anda mungkin pernah melihat respon yang berbeda saat ada orang Kristen sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Seorang Kristen tampak tenang dalam menghadapi sakitnya, bahkan masih ada ucapan syukur keluar dari bibirnya. Namun seorang Kristen yang lain nampak cemas dan berada dalam ketakutan.

Alkitab mencatat, meskipun Rasul Paulus tidak melakukan kejahatan, ia mendapati dirinya dikurung secara tidak adil. Namun ditengah kondisi yang tanpa harapan, dia tahu tak akan rugi. Jika Kaisar memutuskan untuk mengeksekusinya, dia akan segera bersama Kristus, dan itu adalah pilihan yang jauh lebih baik di mata Rasul Paulus. Sebaliknya, jika Allah mengizinkannya untuk hidup, maka ia dapat melanjutkan pelayanan bagi kerajaan Allah. Sehingga ia berkata, “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21).

Ketika kita ‘diselamatkan’ hidup kita terikat erat dengan ‘Juruselamat.’ Walau disekeliling kita ada begitu banyak persoalan, Kristus yang berdiam di dalam diri kita akan melakukan sesuatu yang terbaik bagi kita. Segala yang kita hadapi, Dia hadapi. Situasi kita yang sulit dan menyakitkan adalah suatu kesempatan untuk membiarkan Kristus bersinar melalui hidup kita. Ketika Dia adalah hidup kita, maka apa pun yang terjadi, kita tidak akan kehilangan apa pun, termasuk segala sesuatu untuk diraih. Jadi marilah kita mengarahkan mata kita pada Tuhan Yesus Kristus. [law]

https://bethany.or.id/wp-content/uploads/2025/04/Untitled.png 480 498 s1nod3adm https://bethany.or.id/wp-content/uploads/2025/04/logo-sinode-admin-bethany-web-copy-300x87.png s1nod3adm2025-06-01 01:18:032025-06-10 02:13:12Apapun Keadaannya Pandang Yesus

Saat Rasa Takut Datang

May 29, 2025/in Leadership

“Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1: 6-7)

Ketakutan adalah suatu perasaan emosi yang dapat bermanfaat atau sebaliknya. Akan  bermanfaat jika hal itu dikaitkan dengan ‘penghormatan’ terhadap Tuhan. Dampaknya akan  menjauhkan kita dari dosa. Ini rasa takut yang ‘sehat’ sebab hal itu memperingatkan kita dari bahaya. Tetapi seringkali kita diganggu oleh jenis ketakutan yang berbeda, dimanan dapat membuat kita bersikap tidak taat kepada Allah.  Hal ini dikarenakan seseorang   berakar dan fokus pada dirinya  daripada beriman kepada Tuhan.

Rasul Paulus berpesan kepada Timotius sebagai Gembala jemaat untuk mengobarkan kasih karunia Allah, dan tidak kopromi denga roh ketakutan. Berikut beberapa hal yang patut direnungkan:

Mampu vs Tidak Mampu. Ketika situasi yang buruk muncul, kita mungkin menjadi cemas karena melihat diri  sendiri, bahwa  kita tidak mampu  menghadapi  situasi tersebut. Namun, sebenarnya persolan bukan pada situasinya tetapi pemikiran kita yang salah dan itu dapat menyebabkan rasa takut. Kemampua kita itu memang terbatas tetapi Tuhan tidak terbatas kemampuanNya. Dialah yang membuat kita memadai untuk apa pun yang Dia bawa ke dalam hidup kita (2 Korintus 3: 4-5).

Standar Tuhan vs. Standar kita. Banyak dari kita menetapkan tujuan untuk diri kita sendiri yang tidak realistis. Standar semacam itu memberikan tekanan yang tidak semestinya dan menimbulkan kecemasan ketika kita gagal. Meskipun kita mungkin yakin  bahwa tujuan-tujuan itu adalah sepertinya  yang Tuhan harapkan, namun bisa jadi sebenarnya itu  tujuan kita sendiri. Kita harus membiarkan Tuhan mengarahkan langkah-langkah kita sehingga rencana-Nya tercapai, bukan rencana kita sendiri (Amsal 16: 9).

Rahmat vs Rasa Bersalah. Beberapa dari kita takut membuat kesalahan, karena kita hidup dengan rasa bersalah atas sesuatu yang telah kita lakukan di masa lalu dan menganggap Tuhan masih tidak senang tentang hal itu. Namun, Alkitab meyakinkan kita bahwa di dalam Kristus, semua dosa kita sudah diampuni dan kesalahan kita sudah dihapuskan (Rm. 8: 1). Saat  rasa takut muncul, lepaskan pandangan mata Anda terhadap persoalan, jawablah dengan kebenaran Firman Tuhan, dan biarkan iman menggantikannya. (law)

https://bethany.or.id/wp-content/uploads/2025/04/Untitled.png 480 498 Pdt Anang https://bethany.or.id/wp-content/uploads/2025/04/logo-sinode-admin-bethany-web-copy-300x87.png Pdt Anang2025-05-29 01:00:532025-05-29 04:48:10Saat Rasa Takut Datang
Search Search

Latest News

  • HUT Bethany Grace & Glory Manokwari Papua BaratJune 12, 2025 - 7:46 am
  • Penyaliban, Hukuman Mati yang Ngeri dan KejiApril 18, 2025 - 8:16 am
  • Pentahbisan Gembala Jemaat Gereja Bethany Nginden SurabayaApril 18, 2025 - 8:14 am
  • Memaknai Doa dan Puasa dalam Hidup Sehari-hariApril 16, 2025 - 8:17 am
  • Pohon ARA Pernah Dikutuk, Buahnya Ternyata BermanfaatApril 16, 2025 - 8:16 am

SITUS RESMI SINODE GEREJA BETHANY INDONESIA

Mewujudkan kebersamaan Pelayanan di dalam pengabdian kepada Tuhan Yesus Kristus dan jemaatNya melalui ikatan persekutuan “Successful Bethany Families.”

© Copyright - Bethany.or.id
  • Link to Youtube
Scroll to top Scroll to top Scroll to top