Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,  yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. ( Filipi 3: 20-21)

Ada sebuah lirik lagu rohani yang  berkata, “Dunia ini bukan rumah saya. Saya baru saja lewat. Harta saya diletakkan di suatu tempat di belakang langit biru. ”

Apakah ini menggambarkan bagaimana, kita berpikir tentang kehidupan? Sebagai orang percaya, tanpa kita sadari kita menghadapi ‘bahaya lupa’ yaitu lupa  bahwa kewarganegaraan kita ada di surga. Kebanyakan dari kita  terlalu mudah menganggap dunia ini sebagai rumah kita dan tempat untuk memuaskan segala-galanya.

Efesus 2:4-6 menyatakan, “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,  telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan –dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,……”

Sebagai jaminan lebih lanjut tentang posisi rohani kita dalam surga, kita dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan sebagai janji warisan kita (Efesus 1: 13-14).

Tetapi untuk sekarang, kita hidup di bumi ini dan tunduk pada rasa sakit, penyakit, kelemahan, dan kematian. Namun, ketika Kristus kembali, Dia akan mengubah tubuh yang lemah dan fana ini menjadi tubuh yang mulia seperti milikNya. Meskipun kita tidak tahu persis seperti apa rupa kita, kita dapat yakin bahwa tubuh surgawi kita yang baru akan jauh melebihi yang kita miliki sekarang.

Apakah Anda dengan penuh semangat menunggu hari itu, atau apakah Anda telah terpikat oleh kesenangan dan pengejaran dunia ini? Karena bumi hanyalah rumah sementara kita, kita harus berhati-hati untuk tidak terlalu terikat pada hal-hal yang ditawarkannya. Pemahaman yang benar tentang kewarganegaraan kekal kita mengubah perspektif dan prioritas kita dalam kehidupan ini, mendorong kita untuk meletakkan harta di surga daripada di bumi. (rhb)