“Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu” (Kisah 17:23).
Paulus berada di Atena. Ia berdiri di depan Areopagus, yaitu Mahkamah Agung dari Attica (Supreme Court of Attica), di ibu kota Atena. Kali ini Paulus berhadapan dengan orang-orang terpelajar, dan salah satu kelompok ada yang disebut dengan golongan penyembah berhala politeistis. Mereka tidak keberatan untuk menerima apa yang mereka sebut “dewa-dewa asing,” yang Paulus sedang beritakan. Ketika Paulus berdiri di depan mereka, mereka tertarik dengan khotbahnya berhubungan dengan “dewa-dewi baru” karena Paulus memberitakan “Yesus” (dalam bahasa Yunani menggunakan bentuk maskulin yang mereka pikir mengacu kepada seorang dewa) dan “kebangkitan” atau bahasa aslinya, anatasis (dalam bahasa Yunani menggunakan bentuk feminim yang mereka pikir mengacu kepada dewi).
Telah lama orang-orang Athena menggantungkan hidup mereka kepada pasangan dewa-dewi. Ada beberapa pasangan dewa-dewi: Jupiter (Jove) dan Juno, Isis dan Osiris, dsb. Jadi ketika Paulus berkhotbah, mereka tertarik dengan “Yesus dan Anastasis,” yang mereka asumsikan sebagai pasangan dewa-dewi.
Tetapi konotasi itu tentunya salah. Paulus memberitakan Yesus yang telah mati disalib dan dibangkitkan serta naik ke surga. Supaya mereka yang percaya diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal dan tidak ikut ditimpa murka Allah.
Hasil KKR hari itu tidaklah menggembirakan. Meskipun Paulus telah dengan kerja keras menyampaikan kebenaran firman Tuhan, tetap saja hasilnya tidaklah terlalu menggembirakan. Sebab dikatakan hanya beberapa orang laki-laki yang menggabungkan diri dengan mereka. Tetapi semangat penginjilan Paulus tidak pernah berhenti. Ia tahu bahwa kasih karunia Allah ini harus disampaikan kepada semua orang, dan untuk itu Paulus membuktikan ucapannya dengan bekerja amat giat untuk pemberitaan ini. (hi/rhb)
Tuhan sanggup menumbuhkan benih di tanah yang keras.