“Asa melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya. Ia menyingkirkan pelacuran bakti dari negeri itu dan menjauhkan segala berhala yang dibuat oleh nenek moyangnya.” (1 Raja-raja 15: 11-12)
Lingkungan tempat anak-anak bertumbuh kelak akan mempengaruhi pola hidup mereka. Dinamika dalam keluarga, terutama perilaku orang tua, berdampak pada perspektif mereka tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan Tuhan.
Raja Asa dalam bacaan renungkan hari ini adalah seorang pria dalam garis keturunan bangsawan. Ia mengikuti jejak Daud dalam hal menyenangkan Tuhan.
Namun sebaliknya dengan kisah toko bernama Nadab, ia justru memprovokasi kemarahan Tuhan. Ia melakukan kejahatan seperti yang dilakukan ayahnya, Raja Yerobeam. Memperhatikan tingkah laku dan sikap para tokoh dalam Alkitab, kita harus mempertimbangkan apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita jika mereka mengikuti cara hidup/ tingkah laku kita sehari-hari. Kita adalah contoh hidup saleh pertama bagi mereka, yang berarti bahwa mereka harus melihat kita berdoa, membaca Firman Tuhan, dan berkomunikasi dengan umat-Nya.
Anggota keluarga hendak-nya melihat bahwa kita bergantung kepada Tuhan untuk mendapatkan kekuatan dan penghiburan setiap kali masalah atau persoalan menghadang kita.
Anak-anak harus melihat ibu dan ayah mereka melayani teman, tetangga, dan sesama manusia dengan cara sesuai firman Tuhan.
Seorang anak harus selalu tahu dari tindakan dan perkataan orang tuanya, bahwa Yesus Kristus mereka hargai di atas segalanya dalam hidup mereka. Jika ingin anggota keluarga Anda menginginkan Tuhan, maka Anda harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Teladan Anda dapat menuntun mereka pada akhirnya untuk mengikuti teladan tertinggi yaitu kehidupan sejati — Yesus Kristus. (w/22)