“Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:4-5)
Nikodemus mungkin akan diterima di gereja mana pun hari ini. Dia tampaknya anggota yang ideal — berprinsip, berpengetahuan luas, dan sopan. Dan sebagai seorang Farisi, ia mengikuti aturan Yahudi yang ketat, yang tentu saja membuatnya religius. Namun, Nikodemus memiliki kelemahan serius: Ia buta akan kebenaran dan secara rohani hilang. Dengan kata lain, dia tidak memiliki hubungan dengan Yesus.
Ketika Nikodemus datang untuk menemui Tuhan dalam Yohanes 3, Yesus menjelaskan kepadanya bahwa tidak ada kebaikan yang dapat menghapus atau mengubah sifat seseorang. Sebaliknya, setiap orang yang ingin melayani Tuhan harus dilahirkan kembali. Yesus berjanji bahwa jika Nikodemus percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat, maka ia akan masuk ke dalam kehidupan baru. Sifat dagingnya yang lama akan digantikan sehingga ia dapat memiliki hubungan yang nyata dengan Allah — alih-alih tampil sebagai orang yang religius, Nikodemus akan menjadi orang yang benar-benar percaya.
Tidak ada yang masuk surga karena perbuatan baik dan perilaku baik. Pada akhir kehidupan duniawi kita ketika kita berdiri di hadapan Allah, hanya hubungan kita dengan-Nya yang penting. Kami ingin menunjukkan kepada-Nya bahwa menggantikan sifat lama kita yang berdosa, kita sekarang memiliki Roh yang hidup yang kita terima ketika Yesus Kristus datang ke dalam hidup kita.[rhb]