“Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.” (Efesus 5:28)
Tak ada yang lebih mengejutkan Michelle O’Clee saat mengetahui suami yang dia cinta telah menikah untuk kali kedua. Hal itu diketahuinya ketika suatu hari, Michelle tengah menjelajah media sosial dan melihat sang suami mendapatkan tag dari sebuah unggahan video bertajuk “Uncle Andrew and Auntie Phillippa”, video itu membuatnya penasaran. Ia pun menelusuri lebih dalam pada tiap tautan halaman Facebook. Mengejutkan, Michelle menemukan foto pernikahan sang suami dengan Philippa.Merasa dikhianati, Michelle pun menelepon polisi. Lewat pengusutan polisi, Andrew mengaku kepada Philippa telah bercerai dengan Michelle. Tak sekadar bualan verbal, untuk menyakinkan Phillippa, Andrew juga memalsukan dokumen perceraian. Mengetahui kebusukan Andrew, Phillipa pun membatalkan pernikahannya. Sebab, menurut keputusan pengadilan, pernikahan mereka ilegal. Andrew harus mendekam di penjara selama delapan bulan karena pemalsuan dokumen pernikahan (sumber:kompas.com/19/4/2015).
Itulah sekelumit kisah dari sejuta persoalan pernikahan yang sedang melanda jagad ini. Penyimpangan dan ketidakharmonisan dalam keluarga kian hari kian marak, tak terkecuali hal itu juga mengancam keluarga Kristen.
Lalu, apa antisipasi kita? Setiap Kristen, utamanya suami istri harus makin sungguh-sungguh mohon bimbinganNya, agar tak jatuh dalam pencobaan. Makin melekat kepadaNya, dan hidup di dalam kasihNya. Sebab kasih kebanyakan orang diakhir zaman bertambah dingin. Mari keluarga Kristen rajut dan pupuklah kasih satu dengan lainnya. Sebab kasih merupakan dasar dalam membangun rumah tangga dan keluarga bahagia.[aw]
Banyak keluarga telah kehilangan nilai kasih yang sejati, Kristen harus mampu merajut dan menyatakan kasih di tengah dunia yang dibutakan oleh nafsunya.