“Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya” (Kisah 4:34-35).
Tak seorangpun dapat berperan layaknya superman yang digambarkan kuat dan tahan bantingan. Pada zaman gereja mula-mula yaitu masa para Rasul, ditandai dengan adanya semangat kebersamaan, baik dalam mengelola pelayanan maupun kebersamaan di dalam pengelolaan berkat pelayanan.
Kebersamaan itu sangat penting. Kebersamaan merupakan jaminan untuk dapat melakukan pencapaian yang besar. Andrew Carnegie berkata, “Tak seorangpun dapat menjadi pemimpin yang besar, apabila melakukan segala sesuatunya sendirian saja”. Terkadang, seorang pemimpin merasa terganggu egonya untuk dapat menciptakan kebersamaan. Sehingga segala sesuatu keputusan harus menunggu instruksi darinya. Padahal “Kepemimpinan bukanlah hal menggunakan otoritas saja, tetapi juga memberikan wewenang kepada orang lain” (Becky Brodin). Seorang sutradara dan aktor film terkenal, Steven Spielberg berkata, “Berjalan sendiri memang bisa, tetapi lambat.”
Ada satu hal lagi yang mengganggu semangat kebersamaan untuk mendapatkan pencapaian yang besar. Giliran bekerja dan menabur, maunya sama-sama dan rame-rame. Seperti iklan berkata, “Enggak ada loe, gak rame”. Eh…giliran menuai, lupa saudara, lupa sahabat. Maunya menuai untuk kelompoknya, gerejanya, maupun kepentingannya sendiri.
Contohlah apa yang dilakukan para rasul zaman gereja mula-mula. Giliran bekerja, mereka ciptakan kebersamaan dan kesehatian. Eh…giliran menuai, para rasul tidak pernah menerima langsung berkat itu dengan kedua tangannya. Mereka minta agar berkat itu ditaruh di kakinya. Lalu, siapa yang ambil berkat itu dari kaki para rasul? Sudah ada sistem yang mengatur pembagiannya. Inilah semangat kebersamaan itu. Dan sebagai akibatnya, mereka semakin disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka dengan bilangan orang percaya. (rhb)
Kebersamaan menciptakan pencapaian besar, individualitas dapat menciptakan keegoisan yang besar.