“Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan memusnahkan mereka” (2 Tawarikh 12:7).
ISTILAH “lupa diri” sangat umum dalam kehidupan manusia. Adalah seorang laki-laki paruh baya. Ia memulai usahanya dari tidak punya apa-apa, sebab keadaannya serba sulit. Namun karena ia setia mengikuti Tuhan dan kehendak-Nya, maka penyertaan Allah pun nyata dalam usaha bapak ini. Meski perlahan namun pasti, usaha sang bapak mulai kelihatan hasilnya. Order barang-barang pun meningkat dan para pelanggan mulai percaya pada perusahaan bapak ini. Sayannya bertahun-tahun kemudian, setelah usahanya sukses luar, ia mulai melupakan Tuhan.
Ketika krisis monoter, perusahaannya ikut lesu, tersendat dan akhirnya nyaris bangkrut. Semua barangkali menganggapnya wajar karena hampir semua orang mengalaminyas.
Namun Lelaki itu menyadari bahwa hal ini bukan cuma karena keadaan ekonomi Indonesia, tetapi karena dia lupa diri. Dia lupa merendahkan diri dihadapan Tuhan. Dia lupa bahwa Tuhan-lah yang telah mengaruniai kekayaan dan sukses besar itu.
Ini juga terjadi pada masa raja Yehuda, Rehabeam. Ketika kerajaannya mulai sukses dan kokoh, ia mulai melupakan Tuhan. Dia bukan hanya tidak setia lagi kepada Tuhan, tetapi juga mulai mengandalkan kekuatannya sendiri. Dia terlena dengan kekayaan negerinya, kekuatan pasukan, dan kejayaan kerajaannya. Ketika ancaman datang dari Kerajaan Mesir, barulah dia sadar bahwa dia telah lupa diri. Lupa bahwa kesuksesan datangnya dari Tuhan, dan tanpa Tuhan dia tidak bisa berbuat apa-apa (Yoh 15:5). Ia lalu merendahkan diri dihadapan Allah. Ia menyesali kesalahannya, mengakui, dan kembali setia melayani di rumah Tuhan.
Ketika melihat tindakan Rehabeam, Allah lalu mengurungkan niat-Nya untuk menghajar dan memusnahkan bangsa Israel. Semuanya ini karena Rehabeam merendahkan diri dihadapan Allah. Semua orang pernah membuat kesalahan, namun tidak pernah ada kata terlambat.
Memang krisis bisa menimpa siapa saja, dan jika hal itu karena kita telah melupakan Tuhan, maka tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada Tuhan. Kuncinya adalah rendahkan diri dihadapan Tuhan. Berbaliklah kepada Tuhan, akuilah keangkuhan yang telah menutupi mata kita, sehingga kita tidak dapat lagi melihat keagungan Tuhan. Nikmati berkat pemulihan-Nya yang diberikan kepada semua orang yang merendahkan diri dan memohon kepada-Nya.[rhb]
Rendahkanlah diri dihadapan Tuhan yang Mahakuasa, maka pemulihan akan dinyatakan dalam hidup kita.