“Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” (Daniel 6:11)
Kita hidup ditengah-tengah dunia yang dipenuhi dengan ketidakpastian. Tak banyak orang yang sungguh-sungguh memiliki komitmen atas sesuatu yang sedang dijalani atau dikerjanya . Misalnya, jika suatu pekerjaan dirasa sulit atau membosankan, terlalu mudah bagi seseorang pada umumnya untuk berhenti dan mencari pekerjaan lain. Demikian juga dalam rumah tangga. Bila dalam membangun pernikahan menjadi stres dan merasa tak bahagia, sering kali tampaknya lebih mudah untuk menyerah lalu bercerai dan memulai kembali dengan pasangan baru. Antaranews.com memberitakan bahwa tingkat perceraian menurut data di Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Januari hingga Agustus 2021 mengungkap, bahwa penyebab perceraian perselisihan dan pertengkaran terus menerus, serta faktor ekonomi.
Sayangnya, ketiadaan komitmen ini juga melanda sebagian keluarga Kristen. Masih banyak dari keluarga Kristen tak berjuang untuk mempertahankan waktu teduh yang konsisten dengan Tuhan. Kelelahan, kesibukan, dan prioritas yang salah tempat menyebabkan kita membiarkan waktu itu berlalu.
Daniel adalah pria dengan komitmen dan kesetiaan yang teguh. Bahkan ancaman kematian tidak mengganggu kosistensinya dalam berdoa hingga tiga kali sehari. Para pejabat Kerajaan yang lain cemburu kepada Daniel, melihat konsisten ibadahnya kepada Tuhan ini sebagai kesempatan untuk membuat jebakannya.
Tetapi kata-kata raja menunjukkan bahwa dia percaya itu akan menjadi kunci pembebasan Daniel: “Allahmu yang terus-menerus kamu sembah akan menyelamatkan kamu” (Dan. 6:16).
Deskripsi Alkitab tentang Daniel sangat mengesankan: Dia mempengaruhi bangsa-bangsa dan pemimpin-pemimpin yang kuat. Tetapi apakah Anda telah mempertimbangkan bahwa Tuhan dapat menggunakan dia secara besar-besaran karena ketaatan dan penyembahannya yang tak tergoyahkan? Jika Anda juga menyerahkan diri Anda kepada Tuhan, bayangkan saja apa yang dapat Dia lakukan melalui hidup Anda.
Ketika kita berkomitmen kepada Tuhan, Dia dapat menggunakan kita untuk kerajaan-Nya. (w/22)