“tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan ia membuat patung-patung tuangan untuk para Baal” (2 Tawarikh 28:2).

Raja Ahas tidak dapat mengikuti jejak ayahnya – Yotam – sebagai raja yang hatinya berpaut kepada Tuhan, meskipun belum seperti Daud, bapa leluhurnya. Perbuatan Ahas  semakin jahat dengan membakar anak-anaknya sebagai korban bakaran kepada para berhala.

Raja Ahas adalah salah satu dari sederetan raja-raja jahat yang pernah memerintah  Yehuda. Mengapa mereka gagal menjaga kesetiaan mereka kepada Allah Israel? Mengapa mereka mudah sekali jatuh di dalam dosa? Pertanyaan ini akan muncul dalam diri kita kalau kita membaca keseluruhan kisah raja-raja yang memerintah, baik di kerajaan Israel maupun Yehuda.

Tak ada satu manusia atau mahkluk apapun yang dapat menghentikan sepak-terjang dosa dalam memporakporandakan kehidupan umat manusia. Allah tahu bahwa tak ada satupun cara untuk menghancurkan dosa dan maut kecuali Dia sendiri harus turun tangan. Yesus adalah bukti nyata kepedulian Allah kepada manusia yang sangat Ia kasihi.

Robert G. Lee dalam bukunya: The Sinner’s Saviour (Juru Selamat Orang Berdosa), mendaftarkan dosa dengan pengampunan yang Allah tawarkan:
Dosa adalah hutang – Pengampunan Allah adalah uang logam yang melunasinya.
Dosa adalah awan gelap – Pengampunan Allah adalah matahari yang menyingkirkannya.
Dosa adalah noda – Pengampunan Allah adalah bak berisi darah yang  membersihkannya.
Dosa adalah sampah – Pengampunan Allah adalah api yang membakarnya.
Dosa adalah kegelapan – Pengampunan Allah adalah terang yang menghalaunya.
Dosa adalah beban – Pengampunan Allah adalah penyingkirnya.
Dosa adalah mayat (tubuh maut) – body of death (Rm. 7:24) – Pengampunan Allah adalah makam yang menguburnya ke dalam tubir-tubir laut.
Dosa adalah racun – Pengampuan Allah adalah obat penawarnya.
Dosa adalah tawanan – Pengampunan Allah adalah pembebasnya.
Dosa adalah catatan / lembar hitam – Pengampunan Allah adalah penghapusnya.
Dosa adalah kematian / maut – Pengampunan Allah adalah kehidupan Kristus yang mulia sebagai pengganti hidupmu yang sia-sia.[rhb]

Dosa bukanlah anak kucing lucu yang ditimang-timang, tetapi dosa adalah ular berbisa mematikan yang harus dijauhi.