“Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.” (Kolose 4:2)
Berdoa merupakan hal yang nampaknya mudah dilakukan, bahkan hal tersebut bagi beberapa orang sudah menjadi kebiasaan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, adakalanya tanpa sadar kita mengurangi jam doa karena tersita dengan berbagai kesibukan, dan kepentingan kita.
Ketika hal itu mulai kita alami, waspadalah! Kita mesti cepat menanggulanginya. Kita tidak boleh malas untuk berdoa, sebab hidup di dalam doa adalah kekuatan kita sebagai orang Kristen. Doa juga merupakan komunikasi antara kita dengan Tuhan, dan hal itu tidak boleh terputus. Oleh karenanya kita harus tetap rajin berdoa.
Jika rasa malas mulai muncul, kita harus setengah memaksakan diri untuk berdoa dan melawannya rasa malas itu. Selian itu juga meminta kepada Tuhan, supaya membimbing kita dalam berdoa. Dengan demikian, kita melatih dan mendisiplin diri kita agar tak malas berdoa.
Saat kita berdoa, maka kita akan beroleh kekuatan yang baru, dan hubungan kita pun dengan Allah semakin erat. Sehingga kita makin mengerti kehendak dan rencana Tuhan.
Kita dapat memulai aktivitas doa itu dari dalam keluarga. Setiap kepala keluarga hendaknya mengumpulkan anggota keluarga, lalu berdoa bersama-sama. Hal itu perlu, agar sejak awal setiap anggota keluarga memiliki kedisiplinan dalam berdoa. Bangkitkanlah semangat dalam berdoa, dan lihatlah kuasaNya nyata dalam hidup kita. Jangan pernah kendor, jadikanlah doa sebagai gaya hidup dan rasakan lawatanNya.[rhb]