“……..Kamu telah mencelakakan aku dengan membusukkan namaku kepada penduduk negeri ini, kepada orang Kanaan dan orang Feris …….” (Kejadian 34:30)
Peristiwa ini terjadi beberapa tahun lalu. Saat polisi melakukan pengejaran terhadap tersangka Narkoba. Terjadi kecelakaaan yang menewaskan dua orang bocah. Muncul dugaan bahwa hal itu terjadi karena tim operasi kurang perhitungan, dan gegabah melepaskan tembakan di lingkungan yang padat penduduknya. Akibatnya selain nyawa dua orang bocah melayang, tersangka yang dikejar lolos, seorang anggota polisi dihajar massa, dan operasi itupun gagal. Itu bisa terjadi karena oknum petugas kurang pengalaman dan gegabah.
Simeon dan Lewi adalah anak Yakub. Keduanya telah melakukan tindakan gegabah. Mereka membantai penduduk Hewi dengan brutal. Tindakan dua bersaudara ini berawal dari Dina (adiknya) yang diperlakukan tak sepatutnya oleh Sikhem, anak Hemor raja orang Hewi. Dalam kasus ini Sikhem benar-benar tertarik kepada Dina dan hendak menjadikannya sebagai istri, karenanya ia memaksa Dina.
Yakub mendengar apa yang telah dialami Dina, tetapi ia merahasiakan hal ini dari anak-anaknya, sampai akhirnya Hemor (ayah Sikhem) pergi menemuinya untuk berbicara. Pada saat yang bersamaan Simeon dan Lewi mendengar percakapan itu. Mereka berdua bereaksi, mereka sakit hati dan marah, dan keduanya merancangkan untuk membalas dendam.
Hemor menawarkan kesepakatan, Simeon dan Lewi pura-pura menyetujuinya dengan syarat yaitu semua kaum laki-laki orang hewi harus disunat. Usulan ini disetujui Hemor, dan akhirnya semua orang laki-laki di Hewi disunat.
Pada hari ketiga semua laki-laki yang disunat menderita kesakitan, dan kesempatan ini dipakai oleh dua bersaudara untuk menyerang negeri orang Hewi. Semua laki-laki dibunuhnya, termasuk Hemor dan Sikhem. Selanjutnya Simeon dan saudaranya merampas harta milik orang Hewi.
Namun tindakan ini tidak dibenarkan oleh Yakub, sebab bagaimanapun juga walaupun bermaksud membela adik dan keluarganya, tindakan mereka tetap salah. Mereka berdua gegabah, mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatannya yang bisa saja mencelakai semua keluarganya.
Selama menumpang di dunia ini banyak tantangan dan persoalan yang akan kita hadapi. Namun saat menghadapi tantangan dan persoalan janganlah kita gegabah menghadapinya, bertindak tanpa berpikir panjang. Sebelum bertindak hendaknya kita berdoa meminta hikmat Tuhan, meminta nasihat kepada pembina rohani dan orang-orang yang dewasa rohani. Apalagi jika keputusan itu sangat penting, dan melibatkan keluarga.Orang beriman harus bertindak dengan hikmat Tuhan.[aw/16]