“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan” (Roma 5:3)
Sepanjang tahun pohon pinus Karibia secara terus menerus harus menghadapi badai yang ganas, musim kering yang panjang, dan bahkan bahaya kebakaran. Namun ada satu hal yang tak mampu dihadapinya, yakni bila ia mendapat perawatan. Di tanah yang terpelihara dengan baik, dengan air dan pupuk yang berlimpah, pohon itu justru seringkali mati.
Kita cenderung menjadi seperti pohon pinus yang terawat di rumah taman. Pada saat hidup kita terasa nyaman, kita mungkin bertumbuh dengan sikap puas terhadap diri sendiri. Namun ketika ada badai persoalan, kita mudah rapuh dan pelan demi pelan mulai kehilangan arti hidup dalam bagi Kristus.
Sebaliknya bagi mereka yang tumbuh seperti pinus liar, mereka teruji. Walau persoalan atau pencobaan yang datang. Mereka dapat mengingatkan, betapa kita perlu bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Tatkala kita merasa diri kita sangat lemah, kita sesungguhnya justru amat kuat (2 Korintus 12:10).
Dalam menghadapi pencobaan yang besar, kadang-kadang kita merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita sendirian. Namun kita dapat “bermegah juga dalam keseng-saraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan” (Roma 5:3).
Ya, kita dapat bertumbuh semakin kuat melalui ujian dan berbagai persoalan yang diijinkan Tuhan kita alami.
I Korintus 10:13 menyatakan, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” 3(w/22)