BETHANY.OR.ID-Pengguntingan pita tandai “Grand Opening” tempat ibadah permanen Gereja Bethany Jemaat Filadelfia Bojonegoro di jalan Sawunggaling No: 113 Kota Bojonegoro, Jawa Timur, 14 Maret 2015.
Ketua Umum Sinode yang diwakili Ketua Misi/PI, Pdt. Willy Joseph dalam sambutannya menyatakan, bahwa terwujudnya tempat ibadah permanen itu merupakan berkat pertolongan Tuhan, hasil doa serta kerja keras Gembala Jemaat, pengerja dan jemaat setempat.
Korda Jatim, Pdt.Jahja Tjahjono dalam kotbahnya menegaskan, bahwa gereja itu seperti bangunan rumah, harus memiliki dasar yang kuat, yaitu Firman Tuhan.
Sementara itu Bupati Bojonegoro, Drs.Suyoto, M.Si dalam kata sambutannya mengungkapkan, bahwa ia merasa berhutang kepada gereja Bethany, karena dulu belum memiliki gedung ibadah sendiri. Selain itu disinggung juga karena kasih, ia memberikan ijin untuk tempat ibadah umat Kristen. Dukungan pemerintah daerah diwujudkan dengan menugaskan Bakesbang untuk membantu pihak gereja.
Setelah menyampaikan kata sambutannya, Kepala Daerah kabupaten Bojonegoro itu membubuhkan tanda tangannya tanda diresmikannya tempat ibadah Gereja Bethany Jemaat Filadaelfia Bojonegroro.
Pujian ucapan syukur kepada Tuhan pun memenuhi ruang ibadah Bethany Bojonegoro seperti pada acara “soft opening” 13 Desember 2014.
Tempat tersebut bisa menampung 300 jemaat. Selain tempat ibadah, tempat itu juga merupakan sekretariat / kantor Gereja yang diperlengkapi dengan dua kamar untuk hamba Tuhan setempat, juga Dapur dan kamar mandi. Tempat parkir cukup memadai dalam setiap kali ibadah.
Jemaat Bethany Bojonegoro memiliki perjalanan cukup panjang. Gereja yang dirintis pada 1990- an itu pertama kali menempati sebuah rumah dikawasan jalan Rajawali yang saat itu dirintis oleh Dept. Misi Bethany Manyar. Setelah berjalan beberapa tahun, jemaat setempat akhirnya mulai menabur untuk pembangunan tempat ibadah permanen pada 1996. Usaha mereka pun mulai terealisasi ketika berdiri sebuah gedung ibadah di kawasan Jalan Sawunggaling, berdampingan dengan Kantor Kelurahan Karangpacar kota Bojonegoro. Pembukaan pemakain tempat ibadah tersebut berlansung meriah dan kidmat. Namun beberpa minggu kemudian, karena sesuatu hal yang berkaitan dengan unsur SARA, tempat tersebut akhirnya tidak bisa lagi dipakai sebagai tempat beribadah, hingga akhirnya hanya bisa dipakai sebagai sekretariat dan kantor saja.
Karena itu, jemaat mengontrak sebuah tempat, semula di Jalan Hayan Wuruk lalu pindah di Jalan Jaksa Agung Suprapto 179 Bojonegoro. Disitulah jemaat menjalankan ibadah pada setiap minggunya hingga awal akhir November 2014. Hingga kurun waktu itu, jemaat tiada henti-hentinya berdoa, dengan harapan Tuhan membuka jalan agar tempat ibadah permanen bisa dipakai untuk beribadah.
Ketekunan dan kesetiaan Jemaat dalam berdoa membuahkan hasil. Tempat ibadah yang dulunya mereka bangun memang tak bisa dipakai untuk beribadah, hanya bisa dipakai untuk sekretariat saja. Namun Tuhan memberkati mereka dengan tempat baru yang berjarak kurang lebih 350 meter dari gedung ibadah yang lama.
Pada kesempatan itu Gembala Jemaat, Pdt. Roby Santoso menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung grand opening dan berdirinya tempat ibadah Gereja Bethany Bojonegoro [wic/photo:dok.bethany bojonegoro]