“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Lukas 11: 9)
Kita diperintahkan untuk bertahan dalam doa, sebab Alkitab firman Tuhan meyakinkan bahwa Tuhan akan menjawabnya. Meskipun terlihat seolah-olah Dia mengabaikan kita, itu bukanlah masalah. Bapa surgawi yang mengasihi kita dengan sempurna dan mengetahui segala sesuatu sepenuhnya, pasti akan memberikan yang terbaik, ketika kita memintanya.
Doa yang tidak dijawab bukanlah tentang keengganan Tuhan untuk menanggapi, tetapi berkaitan dengan permintaan yang dibuat dengan motif yang salah. Kita harus mengingat tiga hal:
Pertama, kita harus membuat permintaan yang bijaksana. Ketika kita meminta sesuai dengan kehendak Tuhan, kita memiliki keyakinan bahwa Dia akan menjawab permintaan kita (1 Yohanes 5: 14-15). Tujuan doa bukanlah untuk memanipulasi Tuhan tetapi untuk tunduk pada keinginan-Nya.
Kedua, kita harus memeriksa motif kita. Ketika kita meminta sesuatu untuk alasan yang egois,– tanpa memperhatikan keinginan Tuhan, kita seharusnya tidak mengharapkan Dia menjawab (Yakobus 4: 3).
Ketiga, kita harus mempercayai kehendak dan rencana Tuhan. Manusia hanya melihat sekilas tentang masa depannya, tetapi Tuhan dapat melihat semuanya sekaligus. Dia tidak lambat dalam menjawab doa-doa kita, karena waktu-Nya tepat (2 Petrus 3: 8-9).
Jangan pernah menyerah pada doa, tetapi saat Anda menyampaikan permintaan, mintalah Tuhan untuk mengungkapkan jika Anda menghalangi jawaban-Nya dalam beberapa cara. Ingat, doa adalah tentang kehendak-Nya, bukan keinginan kita.(dopus/21)