“Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.” (Mazmur 62:6-7)
BERADA di dekat orang yang kita sayangi memang membuat hati ini tenang. Sepertinya dunia hanya milik berdua. Apapun yang terjadi disekelilingnya akan terabaikan begitu saja karena dimatanya hanya ada dia seorang. Rasa kuatir, capek, penat seolah hilang dalam satu senyuman. Orang-orang yang disekitarnya pun akan dibuat iri oleh mereka.
Pernahkah kita merasa iri terhadap kehidupan seseorang karena Tuhan begitu mengasihinya? Pekerjaannya sukses, keluarganya bahagia, anak-anaknya juara kelas. Daud sendiri mengatakan, bahwa dekat dengan Tuhan membuat hidupnya tenang.
Kesibukan, masalah dan penantnya dunia membuat kita lelah. Pekerjaan yang menumpuk kadang membuat kita kehilangan sukacita. Anak yang sakit membuat kita kuatir. Suami yang kehilangan pekerjaan membuat kita cemas dengan masa depan keluarga.
Kemana kita akan berlari ketika keadaan menghimpit? Mazmur 23:3 mengatakan “Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.” Tuhan sanggup memberikan kelegaan bagi jiwa kita.
Orang-orang skeptis akan berkata doa tidak akan menyelesaikan apa-apa. Doa memang bukanlah kata” ajaib bak magic.” Berdoa dan berusaha, keduanya tidak dapat dipisahkan. Ada bagian yang harus kita lakukan dan sisanya (yang diluar kemampuan kita) biarkan Tuhan menyelesaikan dan membuat keajaiban. [ssn]
Tuhan memberikan kekuatan pada kita untuk berusaha.