Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita (2Tawarikh 32:8)

Ketika Sanherib, raja Asyur menyerbu Yehuda, Hizkia tahu bahwa Yerusalem telah terkepung, sehingga ia melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kota itu. Ia membangun kembali tembok-tembok yang telah runtuh dan menambah lapisan tembok yang lain di bagian luarnya. Ia juga “membuat lembing dan perisai dalam jumlah yang besar” dan “mengangkat panglima-panglima perang yang mengepalai rakyat (2Tawarikh 32:5-6).

Namun diperlukan usaha yang lebih daripada itu untuk mempertahankan Yerusalem dari serangan gencar tentara Sanherib yang kuat. Oleh karena itu Hizkia memanggil seluruh rakyatnya dan menguatkan hati mereka. Dalam situasi yang nampak oleh mereka demikian tidak berpengharapan, Hizkia menyatakan, “Yang menyertai kita lebih banyak dari pada yang menyertai dia” (2Tawarikh 32:7).

Bagaimana Hizkia dapat berkata demikian? Ia memberikan jawaban pada ayat berikutnya. “Yang menyertai dia [Sanherib] adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita.” Itulah pengharapan mereka. Sanherib memiliki kekuatan, tentara, dan wibawa — “tangan manusia” — tetapi rakyat Yerusalem memiliki Tuhan!

Apakah ada “musuh” yang menekan Anda hari-hari ini? Apakah Anda merasa seperti ada lawan yang akan menghancurkan Anda? Apakah segala sesuatu nampak tak ada harapan sama sekali? Kuatkan hati Anda, anak-anak Allah! Dengan Tuhan di sisi kita, kita tidak akan pernah terkalahkan [rwd/rhb]