“Kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” (Yohanes 20:21)
Sebuah pameran yang bertempat di New York Public Library bertema “Utopia: Pencarian Masyarakat Ideal di Dunia Barat.” Utopia adalah suatu keinginanan/kerinduan adanya suatu negara/tempat di mana terdapat keadilan dan keharmonisan sosial yang sempurna. Majalah Time menyebutnya “pameran kegagalan,” karena Utopia itu sejatinya tidak akan pernah ada, itu hanyalah angan-angan dalam pikiran manusia.”
Namun terkadang gereja berusaha menjadi komunitas utopia dengan menyambut orang-orang yang baik saja dan tidak mau menerima para pendosa. Jika perhatian kita terhadap kesejahteraan kita sendiri melebihi belas kasihan kita terhadap orang-orang yang belum mengenal Kristus, berarti kita menjadi orang-orang yang sangat berlawanan dengan apa yang Yesus kehendaki.
Injil mengungkapkan bahwa Yesus juga berhubungan dengan orang kaya yang tidak jujur, pelacur, dan mereka yang berasal dari kaum minoritas. Dia datang sebagai pelayan untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang, dan untuk melakukan kehendak Bapa-Nya dengan mati di kayu salib demi menanggung dosa-dosa dunia.
Setelah kebangkitan-Nya, murid-murid Yesus mengurung diri dalam suatu tempat yang terkunci (Yohanes 20:19). Namun Yesus menampakkan diri dan memberi perintah: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (ayat 21).
Para murid menangkap pesan tersebut, lalu dengan penuh keberanian keluar dari tempat itu dengan membawa kasih dan keselamatan dari Kristus yang harus dibagikan kepada para pendosa. Kita pun dipanggil untuk melakukan hal yang sama. Jadi disatu sisi kita memang harus memelihara iman, tetapi disisi lain kita harus berbagi iman/ membangkitkan dan menguatkan iman orang lain juga, yaitu memberitakan kabar baik Injil Kerajaan Allah. (dcm/dopus/21)