“Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaanNya, menguatakan dan meneguhkan kamu oleh RohNya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih” (Efesus 3:16-17)
Seorang penggiat penghijauan mengisi sebagian besar waktu luangnya untuk menanam pohon. Dalam menyirami jenis pohon yang ditanamannya dalam kurun waktu tertentu saja, karena menurutnya, terlalu banyak air hanya akan memanjakan pohon itu. Pohon yang terlalu dimanjakan, katanya, akan berakar dangkal, padahal akar yang dalam sangatlah penting. Dan memang benar pohon-pohon yang ditanamnya 25 tahun yang silam tumbuh menjadi pohon-pohon itu menjulang tinggi dan berdiri kokoh. Bencana dan cuaca buruk justru telah menjadikan pohon-pohon itu seperti sekarang ini.
Semua itu mengingatkan kita tentang bagaimana Rasul Paulus berdoa untuk jemaat di Efesus. Yaitu agar kita berakar serta berdasar di dalam kasih. Ini tentu saja pelajaran penting bagi kita, sebab pada umumnya kita berdoa meminta kemudahan hidup dan dijauhkan dari kesulitan. Itu tidak salah, namun ada baiknya juga kita memohon dikuatkan dalam menghadapi segala tantangan dan persoalan. Hal itu agar kita berakar semakin dalam dan kuat di dalam kasih Allah, serta menjalin hubungan yang akrab dengan-Nya, sehingga bisa bertumbuh menjadi kokoh dan kuat. Jadi ketika angin kesukaran bertiup, kita tidak akan goyah melainkan berdiri teguh sebagai saksi iman. [dhr/rhb]
Berdoalah bukan saja untuk bebas dari kesukaran, tetapi untuk menang atas kesukaran