“Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (1 Yohanes 4: 16).
Orang Kristen sering mendengar bahwa Tuhan mengasihi mereka. Kebenaran ini diulang di gereja, dan orang percaya sering membacakan ayat-ayat Alkitab tentang topik tersebut.
Namun apakah kita benar-benar memahami apa artinya dipelihara dengan cara ini oleh Pencipta alam semesta? Mari kita telusuri dua aspek dari kasih-Nya.
Pertama, kasih Tuhan tidak dipengaruhi oleh apapun di dalam atau di sekitar kita. Hal itu adalah salah satu sifat Tuhan yang tidak berubah. Kita tahu bahwa bahkan ketika kita masih hidup dalam dosa, Kristus telah mati untuk kita (Rm. 5:8). Kami tidak melakukan apa pun untuk mendapatkan kasih-Nya, dan kami tidak dapat melakukan apa pun untuk menghalanginya.
Kedua, cinta ilahi itu abadi. Orang-orang beriman tidak akan pernah lepas darinya. Faktanya, Efesus 1:4 memberitahu kita bahwa Bapa memilih kita sebelum dunia dijadikan. Oleh karena itu, kita tahu bahwa pemeliharaan-Nya bagi kita selalu menjadi fakta—dan akan selalu demikian.
Kita dapat mempercayai Dia yang mencintai kita sepenuhnya. Yesus membuktikan kasih-Nya dengan mati menggantikan kita untuk menyelamatkan kita dari dosa dan konsekuensinya. Dia berjanji untuk selalu bersama kita dan mengarahkan kita ketika kita tersesat. Apakah kita merasakan kehadiran-Nya atau tidak, kasih-Nya mengelilingi dan melindungi kita selamanya. [rhb]