“Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,…..” (Mazmur 40: 2-3)
Kesabaran adalah kerja keras! Hal Ini karena kita benar-benar menunggu dan mengikuti ‘waktunya’ Tuhan. Dan orang-orang percaya yang mempercayai Dia akan selalu setia menunggu dan mengharapkan berkat berlimpah.
Kesediaan seseorang untuk bersabar mengungkapkan nilai dari apa yang dia inginkan. Tidak ada yang salah dalam menunggu Tuhan, sebab Dia memberikan yang terbaik pada waktu-Nya yang tepat. Tentu saja, orang percaya tidak menerima semua yang mereka minta. Kadang-kadang, Tuhan hanya mengatakan tidak. Di lain waktu, Dia menyesuaikan keinginan kita agar sesuai dengan keinginan-Nya.
Dalam kemanusiaan kita, kita tidak mungkin mengetahui semua detail situasi yang ada disekitar kita, apalagi situasi di masa mendatang. Jadi kita meminta apa yang kita pikir adalah suatu kebutuhan, dan itu biasanya berdasarkan informasi kita yang terbatas. Jadi dibutuhkan hati yang tunduk menerima bimbingan lembut dari Bapa. Ketika objek keinginan yang ditunggu datang, mungkin tidak terlihat seperti apa yang awalnya kita minta, tetapi itulah yang kita butuhkan.
Menunggu dengan sabar ‘waktunya Tuhan’ dapat memberikan manfaat bagi kita yaitu bisa menjadi kesaksian yang luar biasa. Ketika Tuhan menanggapi dan menjawab doa kita, orang lain melihat realitas Tuhan, kesetiaan-Nya, dan kebijaksanaan komitmen kita. Selain itu, iman kita sendiri diperkuat.
Orang bodoh terburu-buru untuk merebut hadiah mereka, tetapi orang percaya yang bijak tahu bahwa berkat akan datang pada saat yang tepat sesuai kehendak Tuhan. (dopus/21)