Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat (Yesaya 1:16)
Seorang guru kesehatan jasmani mengajarkan kepada para muridnya tentang pentingnya mencuci tangan sebelum makan. Ia meminta mereka untuk mengumpulkan serpihan potongan kuku mereka dan meletakkannya di tempat yang memungkinkan bakteri berkembang. Beberapa hari kemudian, mereka melihat hasilnya melalui mikroskop. Murid-murid menemukan adanya banyak bakteri. Bakteri-bakteri itu dapat menyebabkan penyakit jika ikut termakan saat mereka makan malam.
Banyak orang yang selalu waspada terhadap kemungkinan pencemaran secara jasmani, namun ternyata tidak waspada terhadap pencemaran secara rohani yang sesungguhnya jauh lebih berbahaya. Hal serupa juga pernah dialami oleh bangsa Israel. Pada saat itu, Nabi Yesaya telah memberi nasihat kepada mereka. Ia berkata bahwa kehancuran bangsa Israel merupakan akibat dari pencemaran yang terjadi dalam kehidupan moral dan rohani mereka. Mereka telah hidup demi kesenangan diri sendiri, mengabaikan keadilan dan belas kasihan, dan lebih mencintai harta benda daripada sesama. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila Yesaya mendesak mereka, “Basuhlah, bersihkanlah dirimu” (Yesaya 1:16).
Di balik kata-kata Yesaya tersebut terkandung kasih Bapa surgawi. Karena Allah dapat melihat bahaya dosa, Dia menunjukkan akibat fisik yang jelas terlihat. Dia meminta dengan sangat agar kita berhati-hati dengan apa yang kita masukkan ke dalam hati dan pikiran sebagaimana kita juga berhati-hati dengan apa yang kita masukkan ke dalam mulut kita.[rhb]