“Dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (1 Yohanes 1:7)
Majalah Customer Reports menerbitkan sebuah buklet dengan judul yang menggelitik: “Bagaimana Membersihkan Segala Sesuatu Secara Praktis?. Buku itu memberikan nasihat tentang cairan pelarut yang baik digunakan untuk membersihkan berbagai macam noda. Pakaian saya sering terkena noda, karena itu saya menyukai buku tersebut.
Tahukah Anda bahwa gliserin dapat menghilangkan noda tinta pulpen? Air mendidih dapat menghilangkan noda buah berry. Orangtua yang memiliki anak kecil perlu menyediakan satu galon cuka untuk mengatasi noda-noda krayon. Cairan pemutih baik untuk mengatasi jamur. Jus lemon cukup ampuh untuk menghilangkan karat.
Saya memang belum pernah mencoba semuanya, tetapi saya pikir para ahli pasti telah mencoba cairan-cairan pembersih ini terlebih dahulu.
Apa yang tidak Anda dapatkan dari buku ini adalah bagaimana mengatasi noda yang paling parah dari segala noda, yaitu noda dalam hidup Anda yang disebabkan oleh dosa. Itu adalah noda-noda yang dalam dan buruk yang diakibatkan ucapan permusuhan serta berbagai tindakan yang memalukan. Air mata tak dapat membersihkannya. Semangat tidak dapat menghapuskannya. Ada kalanya kita diyakinkan bahwa seiring dengan berlanjutnya hidup kita, maka dosa-dosa kita pun akan hilang dengan sendirinya. Namun secara tidak disangka, noda-noda merembes ke dalam hidup kita.
Alkitab memberi tahu apa yang kita butuhkan: “Dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (1 Yohanes 1:7). Inilah satu-satunya obat yang ampuh. (RHB)