“Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan” (Amsal 26:21).
Pada musim panas tahun 1894, tim Baltimore Orioles datang ke Boston untuk bertanding memainkan Red Sox, yakni pertandingan bisbol rutin. Namun yang terjadi sama sekali bukan sesuatu yang rutin. Pemain Orioles, John McGraw, berkelahi dengan pemain ketiga dari tim Boston. Dalam beberapa menit semua pemain dari kedua tim terlibat dalam perkelahian.
Tak lama kemudian, konflik itu menjalar ke tribun sehingga keadaan kian memburuk. Seseorang melemparkan api ke tribun dan seluruh stadion bisbol itu pun terbakar. Api tersebut bahkan kemudian menjalar ke 107 bangunan lain di Boston.
Amsal 26:21 mengingatkan kita bahwa “seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan.”
Betapa sulitnya menarik kembali kata-kata bernada marah. Senjata yang telah terangkat, kepalan tangan, dan kata-kata amarah, punya satu kesamaan. Hal-hal itu lebih mudah dimunculkan daripada diredam.
Allah mengasihi kita dan tahu bahaya perselisihan yang dahsyat, sebab itu Dia meminta kita menjauhi hal-hal itu. Kita mungkin berpikir bahwa masalah kecil dapat membuat hidup menjadi lebih menarik, tetapi Tuhan meminta kita memikirkan akibatnya yang sangat berbahaya.” (mr/rhb)