Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: “Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Akupun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia” (Kejadian 20:6).
Dalam dunia kesehatan ada dua tindakan yang kita kenal secara umum yaitu tindakan kuratif dan tindakan preventif. Tindakan kuratif adalah tindakan pengobatan terhadap suatu penyakit atau sakit atau karena kecelakaan. Sedangkan tindakan preventif adalah suatu tindakan pencegahan supaya tidak terjangkit penyakit.
Untuk menyelamatkan manusia dari dosa Allah juga melakukan seperti di atas, yaitu melakukan tindakan kuratif dan tindakan preventif. Tindakan kuratif Allah adalah pengampunan, membuka jalan supaya manusia dapat menjalin hubungan dengan Allah.
Dan karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Jika umat manusia mau bertobat, kemudian menerima Yesus Kristus dan dibaptis maka ia diselamatkan. Kemudian yang dimaksud dengan tindakan preventif-Nya ialah mencegah umat-Nya supaya jangan jatuh ke dalam dosa.
Pada waktu Abimelekh, Raja Gerar mengambil Sara dari Abraham, Tuhan tidak berdiam diri, Ia segera memperingatkan Abimelekh lewat mimpi. Dalam mimpi itu Tuhan memperingatkan Abimelekh, “Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kau ambil itu; sebab ia sudah bersuami” (Kej. 20:3). Allah menegur Abimelekh supaya ia mengurungkan niatnya, sebab jika tidak, maka ia harus mati. Namun puji Tuhan Abimelekh lebih mendengarkan suara Tuhan daripada menuruti hawa nafsunya. Bagaimana dengan kita?
Allah sangat menghargai lembaga pernikahan. Apa yang dilakukan Abimelekh adalah memang diluar sepengetahuannya. Ia melakukan hal itu sebab Sara saat itu mengaku sebagai saudara Abraham, namun Allah yang Maha-Tahu tidak berdiam diri. Ia mencegah Abimelekh jangan sampai ia berbuat dosa, sebab Sara sudah menjadi istri Abraham.
Allah tidak kompromi dengan dosa, Ia berusaha mencegah jika ada seseorang yang mau berbuat dosa kepada-Nya. Hal ini dilakukan Allah karena Ia mengasihi umat-Nya. Dan ini dilakukan Allah hingga saat ini kepada siapa saja yang menjadi umat-Nya. Dan jika tidak mau diperingatkan maka dipastikan orang yang bersangkutan pasti mengalami kebinasaan. Karena itu, dengarkan suara-Nya tatkala kita ditegur-Nya. [aw/16]