“Lalu berkatalah Absalom dan setiap orang Israel: “Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih baik dari pada nasihat Ahitofel.” Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom” (2 Samuel 17:14).
Berita kriminal seperti pembegalan di awal tahun 2015, merupakan berita yang cukup aktual. Peristiwa itu bukan hanya terjadi di kota-kota besar saja, melainkan sampai ke pelosok-pelosok desa. Korbannya cukup banyak yang berjatuhan. Berita tersebut menimbulkan rasa was-was bagi pengguna jalan raya. Ketika sebuah kota mulai tidak nyaman, banyak orang tua yang ketar ketir dengan anak-anaknya. Belum lagi bahaya narkoba yang selalu mengintip setiap hari, pergaulan bebas kian merajalela, dan pornografi kian marak.
Lingkungan di sekitar kita pun tidak juga pontesi jadi sasaran kejahatan. Di tempat yang dianggap paling aman pun, tetap tidak aman. Tidak ada tempat yang aman di bumi ini.
Berkaitan dengan nast di atas, Alkitab mencatat ada rencana jahat yang dirancangkan Absalom dan Ahitofel terhadap Daud. Tetapi Husai dipakai Tuhan untuk menggagalkan rencana jahat mereka. Kalau bukan campur tangan Tuhan, barangkali Husai tidak akan menyampaikan nasihatnya kepada Absalom, bahkan sebaliknya mungkin ia akan membantu Absalom membunuh Daud.
Kita tidak tahu rencana jahat orang-orang di sekitar kita, tetapi Tuhan mengetahuinya. Tanpa sepengetahuan kita, Ia melindungi dan menolong kita dari segala kejahatan. Sama seperti nasihat Ahitofel digagalkan dengan maksud supaya Tuhan mendatangkan celaka kepada Absalom.
Dalam kita Mazmur, Daud menuliskan, “TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa” (Mzm.33:10). Campur tangan Tuhan sanggup menggagalkan rencana manusia yang jahat terhadap umat yang dikasihi-Nya.[aw]
Hanya campur tangan Tuhanlah yang menjadikan hidup kita aman, tentram dan damai.