“Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah” (Roma 1:1).

Di awal suratnya kepada jemaat Roma, Rasul Paulus menyatakan bahwa dia adalah “hamba Kristus Yesus.” Kata ‘hamba’ dalam terjemahan Yunani memakai  kata “doulos” yang berarti  budak. Tentu saja sebuah posisi sosial yang rendah. Tugasnya melayani sang tuan dengan sepenuh hati. Paulus sadar bahwa dirinya adalah budak dan telah dibeli oleh tuannya, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Kita sebenarnya memiliki posisi yang sama, yakni “budak kebenaran.” Alkitab berkata, “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran….. demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan” (Roma 6:18, 19).

Pengertian berikutnya tentang hamba adalah seorang yang beribadah kepada Allah. Dia selalu berharap kepada tuannya (Mzm. 119:49). Tak hanya itu, ia juga setia beribadah dan memegang teguh perjanjian Tuhan (Yesaya 56:6). Hidupnya diabdikan untuk tuannya. Karena itu komitmen total telah menjadi bagian dalam hidupannya. Yang istimewa lagi dari karakter hamba adalah, kesungguhannya dalam  melayani orang lain. karenanya Milikilah karakter sebagai hamba Tuhan. [rhb]