“….. Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Matius 16:18, 19).
Yohanes Pembaptis, Elia, dan Yeremia adalah nabi-nabi populer dikalangan orang Yahudi. Tidaklah aneh bila orang-orang Yahudi kala itu mengira, bahwa Yesus adalah salah satu dari antara mereka. Demikian halnya dengan para murid Yesus Kristus. tentu saja hal tersebut merupakan jawaban yang tidak memuaskan. Kemudian Yesus bertanya kepada Petrus, “…. Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
Petrus, yang mewakili murid-murid yang lain, menjawab dengan tepat bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Setelah pengakuan Petrus, secara implisit Tuhan Yesus menyatakan bahwa Dia akan membangun gereja-Nya yang berkemenangan. Alam maut tidak akan menguasainya dan gereja diberikan kunci Kerajaan Surga.
Alam maut dalam bahasa aslinya adalah hades – dunia orang mati. Bila hades tidak pernah menguasai gereja, berarti gereja akan terus hidup dan tidak akan pernah mati. Meskipun selama berabad-abad gereja menghadapi tekanan dan penganiayaan, tetapi gereja tetap berdiri dan justru semakin kokoh. Pemerintah negara-negara komunis mencoba berbagai sistem untuk melenyapkan gereja, tetapi tetap tidak berhasil. Semakin ditekan, gereja semakin merambat.
Gereja juga diberikan kunci Kerajaan Surga. Kunci berbicara mengenai otoritas dan kuasa. Bila Anda hendak memasuki sebuah rumah dan Anda tidak diberikan kunci pintunya, maka Anda tidak akan bisa masuk ke dalamnya. Melalui gereja-Nya Allah telah memberikan kunci Kerajaan Surga. Siapakah yang dapat menceritakan tentang keselamatan di dalam Yesus bila bukan gereja-Nya? Dapatkah orang di luar gereja menyaksikan indahnya kasih Allah? Jadi, gereja Allah mempunyai kunci yang dapat menentukan kekekalan manusia.
Anda mempunyai kunci itu. Bila Anda enggan bersaksi, berarti Anda tidak membukakan pintu Kerajaan Surga itu kepada orang lain. Dengan kata lain Anda membiarkan ia “terlunta-lunta” di luar Kerajaan Surga.[rhb]