“Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.”(1 Timotius 1: 18)
Mungkin hal ini pernah terjadi pada Anda! Saat berusaha mencapai tujuan yang kelihatannya tampak baik, Anda menyadari untuk mencapainya akan membutuhkan pilihan atau tindakan yang terasa mengganggu.
Kapan pun hal itu, Anda dapat meyakini bahwa Tuhan belum menyetujui rencana tersebut. Mengapa? Karena tujuan yang baik/saleh tidak akan pernah memaksa Anda untuk ‘melanggar’ hati nurani Anda yang telah dipenuhi Roh Kudus.
Saat kita menghabiskan waktu dalam doa dan studi Alkitab, Roh Kudus membangun kebenaran Tuhan ke dalam hati nurani kita. Hati Nurani itu dapat menjadi “filter” yang dapat memproses perilaku dan keputusan kita.
Alarm batin akan berbunyi jika kita berpikir atau bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan filter itu. Bisa jadi ini adalah sebuah peringatan Tuhan ketika kita telah melangkah keluar batas.
Tuhan tidak akan pernah menyetujui tujuan yang dicapai manusia jika jalannya tidak sesuai dengan kehendakNya. Jikalau kita memaksakan diri, maka mengikuti jalan itu hanya akan membawa pada sakit hati, kekecewaan, dan penyesalan. Jika mencapai suatu tujuan menuntut pelanggaran hati nurani Anda, maka Anda menuju ke tempat yang belum dipanggil Tuhan, dan tujuannya adalah milik Anda sendiri, bukan milik-Nya.
Niat yang baik tidak cukup untuk membuat rencana yang diusulkan menjadi benar. Belajarlah untuk menghargai hati nurani Anda yang merupakan pemberian Tuhan berupa sistem peringatan internal, perhatikan nasihatnya. (rhb)